NusantaraBersatuNews.Com, Kota Langsa Aceh – Dalam Al Qur’an, Allah telah memperingati betapa bahayanya sebuah fitnah. Bahaya fitnah bahkan dapat merugikan si pembuat fitnah maupun yang difitnah. Contohnya ketika Sayyidina Aisyah difitnah berzina dengan lelaki lain selain Rasulullah. Selain melukai hati Aisyah, Rasulullah hampir percaya dengan rumor tersebut dan hendak menceraikan istrinya.
Allah berfirman, “…Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh…” (QS. Al Baqarah: 217).
Allah juga berfirman, “Kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS. an-Nur: 15).
Fitnah termasuk dalam dosa besar. Tak hanya efeknya saja yang dahsyat, ganjarannya pun tak-main-main. Berikut beberapa adzab bagi mereka yang suka menyebar fitnah.
1. Dilarang Allah untuk Mempercayainya lagi
Allah berfirman, “Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. an-Nur: 4).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa apabila ada seseorang yang memfitnah seorang muslim berzina tanpa adanya bukti dari empat orang saksi, maka hukuman bagi penyebar fitnah adalah cambukan sebanyak 80 kali dan orang tersebut digolongkan sebagai orang yang fasik, yang mana kesaksian orang tersebut tidak akan diterima selamanya.
2. Tidak ada Surga Untuknya
Kelak di akhirat, orang-orang yang menyebarkan fitnah tidak akan masuk surga.
Rasulullah bersabda, “Tidak masuk surga orang yang suka menyebarkan fitnah,” (HR.Bukhari dan Muslim).
Sebagaimana bersaudara, maka kita sesama muslim hendaknya mempererat tali persaudaraan dan bukan malah sebaliknya.
3. Dijerumuskan dalam Neraka
karena diharamkan masuk surga, maka = penyebar fitnah akan menjadi penguhuni nereka. Jika orang lain percaya dengan fitnah yang disebarkan, maka itu akan menjadi dosa jariyah bagi si pemfitnah. Dan jika tidak segera bertaubat, maka nerakalah yang pantas untuknya.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikan antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu, bertaqwalah kamu kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujurat: 10).
Maka, hendaklah kita senantiasa selalu menjaga lisan dengan baik dan bijak. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang dilindungi Allah.(AWR)