BNNK Langsa: Intervensi Ketahanan Keluarga Dan Dialog Interaktif Remaja, Merupakan Program Prioritas

LANGSA/ NusantaraBersatuNews.Com. Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa, menggelar intervensi pelaksanaan Program ketahanan keluarga anti narkoba dan dialog interaktif remaja, kegiatan tersebut ditutup secara resmi, di Balai Rumoh Aceh, Hutan Kota, Gampong Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Barat, Minggu (19/03/2023).

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa, AKBP Werdha Susetyo, SE, melalui Sub Koordinator Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), BNN Kota Langsa, Cut Maria S.Sos, saat membuka acara menyatakan bahwa intervensi program ketahanan keluarga anti narkoba dan dialog interaktif yang digagas oleh BNN RI sangat penting untuk dilaksanakan dan menjadi program prioritas.

 

Intervensi pelaksanaan program ketahanan Keluarga anti narkoba yang di laksanakan 4 kali pertemuan, dapat meningkatkan daya imun keluarga dalam menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungannya, paparnya.

Lanjut, Cut Maria, Pembangunan keluarga menjadi salah satu isu pembangunan Nasional dengan penekanan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga. Perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sebagai unit terkecil di dalam masyarakat menjadi sasaran utama dalam pembangunan keluarga.

“Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas, berketahanan dan sejahtera yang hidup dalam lingkungan yang sehat pada setiap tahapan kehidupan, sehingga diperlukan intervensi berbeda namun berkelanjutan,” tambahnya.

Oleh sebab itu, ketahanan keluarga merupakan hal terpenting dalam pelaksanaan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika(P4GN), karena keluarga adalah entitas utama bermulanya suatu lingkungan sosial,

“Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba adalah untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan hidup serta pola pengasuhan orang tua guna menangkal penyalahgunaan narkoba,” terang Manya.

“Upaya mewujudkan Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba) diperlukan peran keluarga, tentunya diwujudkan melalui program ketahanan keluarga anti narkoba dengan melibatkan kepala keluarga dan anggota keluarga sebagai relawan/ Penggiat anti narkoba yang kita intervensi langsung ke lingkungan keluarga,” membangkitkan semangat gelora *War On Drugs* di manapun berada, tutup Manya.

Begitu juga dengan program yang dilaksanakan untuk menghadapi ancaman terhadap remaja adalah pembentukan remaja teman sebaya anti narkotika,” kata Cut Maria.

Lebih lanjut, untuk membentuk remaja teman sebaya anti narkotika ini, maka dilaksanakan kegiatan dialog interaktif remaja sebanyak 5 kali pertemuan, Tentunya para peserta ini merupakan remaja-remaja yang komunikasi dan memiliki minat dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta memiliki kemampuan lebih terutama dalam hal organisasi dan komunikasi terhadap teman sebaya.

Dijelaskan, Cut Maria, yang juga penanggung jawab kegiatan, hubungan teman sebaya yang baik akan sangat dibutuhkan bagi perkembangan sosial yang normal pada remaja, remaja tumbuh dan berkembang dalam berbagai budaya berbagi dengan teman sebayanya dan tidak bisa lepas dari pengaruh teman sebayanya.

“Teman sebaya dalam konteks pencegahan penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu bagian dari lingkungan mikro dalam membentuk ketahanan diri remaja terhadap penyalahgunaan narkoba,” kata Cut Maria.

Perkembangan remaja tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga saja, melainkan juga lingkungan di luar keluarga. Remaja bersekolah cenderung akan berkembang mengikuti lingkungan disekolahnya yaitu teman-teman sebayanya, begitu juga dengan pertemanan di luar sekolah.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa teman sebaya membawa pengaruh luar biasa bagi perkembangan anak dan remaja baik negatif maupun positif,” paparnya.

Kemudian untuk dialog interaktif remaja tujuannya dari pembentukan remaja teman sebaya anti narkotika melalui dialog interaktif remaja ini yaitu untuk memberikan pemahaman serta mengembangkan kemampuan yang aplikatif kepada remaja dalam menciptakan hubungan pertemanan yang adaptif dalam menolak penyalahgunaan narkoba.

“Intinya, dialog interaktif remaja ini sebagai suplemen kepada remaja, dalam meningkatkan ketahanan diri pengaruh buruh dari narkoba dan mampu mengajak teman sebayanya untuk menolak narkoba,” paparnya.

Pada intervensi pelaksanaan Program ketahanan keluarga anti narkoba dan dialog interaktif remaja menghadirkan narasumber yakni dari dosen IAIN Langsa, Syifa Fitria, BA,S,Psi, M.S, dengan mengupas keterampilan orang tua untuk mengubah dan mengelola perilaku agresif dan tekanan teman sebaya serta Keterampilan menolak pengaruh teman sebaya ( ketahanan keluarga) dan cara cerdas untuk menentukan prioritas (dialog interaktif).

Berikut dihadirkan juga narasumber lainnya yaitu, Neni Lestia Dewi, SPd, Kons, menjelaskan kemampuan, serta narasumber berikut Aipda. Rugi Suwito, memaparkan keterampilan tentang nilai-nilai keluarga dan komunikasi untuk memahami tekanan teman sebaya dan hubungan keluarga.

Adapun peserta pada ketahanan keluarga 20 peserta dari ibu dan anak, sedangkan pada dialog interaktif remaja 10 peserta dari siswa/i tingkat SMP dan SMA yang didatangkan dari Gampong Bersinar (Bersih dari Narkoba).

Dua kegiatan tersebut di tutup oleh Kepala BNN Kota Langsa, AKBP Werdha Susetyo, SE, melalui Kasubbag Umum, Fitriani, SP, dalam arahannya menyampaikan ketahanan keluarga yang merupakan program prioritas nasional, harapan BNN para peserta dapat terus menjalin silaturahmi dan yang terpenting adalah dapat menjadi bekal unt membentengi keluarga dari ancaman bahaya narkoba.

“Kepada para peserta juga diharapkan dapat menyampaikan dan menjadi influencer (orang yang banyak follwers—red) bagi keluarga keluarga lainnya yang ada di desa bagaimana menerapkan pola asuh dan pola didik serta bagaimana menjadi keluarga yang tangguh terhadap ancaman bahaya narkoba,” urainya.

Ditambahkan, Fitriani, peserta akan diukur nantinya melalui questioner secara on line untuk mengukur indeks ketahanan keluarga dan indeks ketahanan remaja dari ancaman bahaya narkoba.

Selain itu juga terlihat Humas BNN Kota Langsa, Islamsyah MTA ST, Direktur PT. Pekola Langsa, Muhammad Nur dan para staf BNN Kota Langsa lainnya. (JP).

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *